Deja Vu merupakan fenomena spiritual, bakat yang bisa diasah

Deja vu adalah kejadian yang kita alami sekarang tetapi anda merasa bahwa kejadian itu pernah anda alami sebelumnya di masa lalu.

Kita merasa seakan kejadian itu sudah berlangsung atau terulang lagi.

Pengalaman ini umumnya dibarengi dengan rasa akrab, seram, aneh dan membingungkan.

Aroma, warna, pemandangan, percakapan, perjalanan, bisa menjadi kejadian deja vu. Bahkan saat kita berada di tempat yang baru pertama kali kita menginjakkan kaki, tetapi tempat itu terasa tidak asing.

Deja vu umumnya dikaitkan dengan mimpi dan kejadian psikologis. Namun ada juga kenyataan aktual, bahwa hal semacam itu memang sungguh-sungguh berlangsung di masa lalu.

Rahasia misteri dari kemampuan pikiran, jiwa dan roh menciftakan deja vu.

Deja vu adalah sisi dari visi supranatural yang bocor, tanpa sengaja aktif begitu saja.

Semestinya Deja Vu tidak keluar tetapi terpaksa keluar oleh kekuatan bawaan seseorang yang mendadak aktif.

Deja Vu membentuk sebuah perasaan yg tidak asing lagi untuk kita, walau sebenarnya kita baru mengalami sekali itu, perasaan itu datang dari pandangan kita sendiri.

Pada kenyataannya, point akan kejadian yang akan tiba hari itu (waktu deja vu kita rasakan) sudah tertangkap oleh pikiran.

Point kejadian tersebut sesungguhnya oleh pikiran kita berusaha untuk di informasikan pada kita, tetapi tidak berhasil. Kita benar-benar tidak akan pernah menyadarinya.

Hingga di waktu kita betul-betul alami hal tersebut, perasaan akan visi tadi akhirnya tersampaikan kepada kita seakan terasa ada satu peristiwa berulang.

Kita baru sadar setelah kejadian baru kita alami.

Jadi, deja vu memanglah kehendak bebas sang pikiran kita untuk menentukan pilihannya.

Pikiran itu tidak ingin di kontrol oleh hukum alam, dan ia menunggu sang pemilik untuk melatih dan membebaskanya kemampuan itu agar aktif dan bisa di kendalikan.

Bayangkan, jika kita bisa mengendalikan Deja Vu, mudah bagi kita untuk memprediksi masa depan.